Minggu, 27 Februari 2011

Berbisnis Ayam Arab


Sejumlah peternak unggas khususnya ayam di daerah ini tampaknya mulai melirik usaha di sektor pengadaan bibit. Mereka bukan semata-mata memproduksi telur, melainkan juga menyediakan bibit ternak. Usaha ini kelihatannya cukup beralasan untuk digeluti. Antara lain dalam upaya mengantisipasi pasar, karena dewasa ini permintaan tidak terbatas kepada telur melainkan juga terhadap bibit.
Kelompok Peternak Sepakat di kawasan Kelurahan Telaga Biru, merupakan salah satu kelompok masyarakat yang melakukan usaha pembibitan ayam. Anggotanya tercatat 25 peternak. Mereka berbagi usaha yang harus dilakukan, ada yang khusus melakukan pembibitan ayam Arab. Juga ada yang khusus melakukan penyilangan antara ayam Arab jantan dengan ayam kampung betina.
Menurut Ketua Kelompok Peternak Sepakat Tugiyo, bibit ayam silang tersebut setelah dipelihara ternyata tidak kalah hebat dengan induknya. Kualitas telurnya pun demikian.
Penyilangan atau populer dengan sebutan Crossing juga dilakukan oleh peternak dengan mengawinkan pejantan ayam Arab dengan betina jenis lokal lainnya seperti kate dan white leg horn (ayam ras). Namun kegiatan ini umumnya masih dalam bentuk ujicoba, tetapi yang sudah bisa dilihat hasilnya adalah penyilangan pejantan ayam Arab dengan betina kampung.
Bagi peternak pemula yang mau coba-coba beternak ayam Arab untuk dijadikan ayam petelur, disarankan memelihara sedikitnya l50 ekor piyek (anak ayam Arab umur satu bulan). Setelah berusia selama lima bulan, ayam mulai bertelur dan ini saat yang menggembirakan karena bisa memanen hasilinya.
Memang keuntungan bersih yang diperoleh selama empat bulan dari 150 ekor ayam itu, tergolong kecil yakni hanya sekitar Rp525.000. Angka itu belum termasuk hasil dari kotoran ayam yang bisa dijual dengan harga Rp3.500 per karung. Keuntungan pasti dari kotoran ayam memang sulit dihitung karena jarang bahkan mungkin tidak pernah dibukukan.
"Untuk sangu anak-anak," ujar Kisrani Adie, salah seorang peternak di Komplek Air Mantan. Tugiyo menimpali, hasil penjualan pupuk kandang dari kotoran ayam itu untuk jajan cucunya.
Selain pemasukan dari pupuk kandang, peternak masih bisa mendapatkan keuntungan apabila pakan ternak sebagian dibuat sendiri. Maksudnya tidak 100 persen menggunakan pakan pabrik. Membuat pakan sendiri bisa menghemat hingga 50 persen dibandingkan menggunakan pupuk pabrik. Kalau ayam petelurnya tidak produktif lagi bisa dijual ke pasar sebagai ayam potong.
Jadi kesimpulannya, beternak ayam Arab masih menjanjikan. Bagi anda yang ingin memelihara ayam Arab untuk sekadar menyalurkan hobi bisa membeli ayam Arab dara per ekornya berharga Rp30.000. Untuk ini ada dua keuntungan yang diperoleh, yaitu mendapatkan telurnya karena ayam betina akan bertelur pada usia lima bulan.
Siapa tahu, berawal dari hobi lama-lama bisa menjadi peternak yang berhasil. Sebab menurut keterangan Tugiyo, sebagian besar anggota kelompoknya beternak ayam awalnya hanya sebagai hobi. Tetapi lama kelamaan justru menjadi mata pencaharian yang bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga. Bahkan lebih dari itu, untuk memenuhi gizi keluarga tidak perlu harus membeli. Cukup memotong satu atau dua ekor ayam Arab piaraan sendiri, rasa dagingnya tidak kalah dengan rasa daging ayam kampung biasa.

Analisa Usaha Beternak Ayam Arab

Beli piyek umur satu bulan dan usia lima mulai bertelur. Biaya yang harus dikeluarkan selama empat bulan dalam pemeliharaan sebesar Rp2.850.000 dan keuntungan bersih yang didapat Rp525.000.

Perhitungannya sebagai berikut:

Harga piyek l50 x Rp5.000
Rp 750.000
Pakan
Rp 1.800.000
Obat-obatan
Rp 100.000
Air minum (air PDAM)
Rp 120.000
Listrik (penerangan/pemanasan)
Rp 80.000
Jumlah
Rp 2.850.000
Harga jual telur
Rp 3.375.000
Keuntungan bersih selama empat bulan
Rp 525.000

Selukbeluk Ayam Arab




Ayam arab  merupakan keturunan dari Ayam Brakel Kriel-Silver dari Belgia Disebut ayam arab karena dua hal: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah.klik disini kalo mo liat iklan dpt duit
Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur 42,3 gram. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Jadi ayam arab ini fungsinya hanya sebagai ayam petelur saja.
Warna kerabang/bulu sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat. Warna kulit yang kehitaman dengan daging yang lebih tipis dibanding ayam kampung menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai ayam pedaging.

Ayam Arab mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.
Ciri lain Ayam Arab adalah pejantannya pada umur 1 minggu sudah tumbuh jengger, dan betina induk tidak memiliki sifat mengeram. Dari penampilan tubuhnya, tinggi Ayam Arab dewasa mencapai 35 cm dengan bobot 1,5-2 kg. Kepalanya mempunyai jengger berbentuk tunggal dan bergerigi.Ayam ini berbulu tebal. Bulu di sekitar leher berwarna kuning dan putih kehitaman. Warna bulu badannya putih bertotol-totol hitam. Kokok suara jantan nyaring.
Ayam Arab betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1,0-1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 0,8 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur.

Secara genetis Ayam Arab tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab untuk menghasilkan telur bukan daging karena Ayam Arab memiliki warna kulit yang kehitaman dan daging tipis dibanding ayam buras biasa sehingga dagingnya kurang disukai masyarakat.
Keunggulan Ayam Arab antara lain:
  • Harga DOC tinggi dibandingkan ayam kampung biasa
  • Berat telur 30-35 gram.
  • Warna kerabang telur putih
  • Harga induk tinggi
  • Ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien
  • Libido seksualitas jantan lebih tinggi, mudah dikawinkan dengan ayam lain, dalam 15 menit bisa tiga kali kawin
  • Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga waktu bertelur panjiang.
Kelemahan Ayam Arab antara lain:
  • Wama kulit dan daging hitam sehingga harga jual afkirnya bisa menimbulkan masalah
  • Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga apabila dikembangkan di masyarakat harus ditetaskan di mesin tetas atau menggunakan ayam lain
  • Harus dipelihara secara intensif untuk mendapatkan produksi tinggi sesuai dengan kemampuan genetisnya – Bobot badan afkir rendah mencapai 1,1-1,2 kg

Beternak Ayam Arab.


Berternak ayam Arab petelur cukup menjanjikan untuk ditekuni. Walaupun prosentase produksinya tidak setinggi ayam ras petelur, namun harga telur arab/kampung ini harganya cukup mahal.

Peternakan ayam arab ini cukup menjanjikan karena biaya perawatan dan jumlah pakan yang dibutuhkan lebih kecil dari pada ayam ras petelur. Telur ayam arab ini digunakan sebagai pengganti dari telur kampung, karena bentuk dan besarnya memang mirip dengan ayam kampung, sering juga ayam arab ini disebut sebagai ayam kampung petelur.

Biaya perawatan ayam arab petelur ini lebih kecil jika dibanndingkan dengan ayam pedaging maupun ayam aras petelur. Untuk saat ini harga telur ayam arab ditingkat peternak kecil berada pada kisaran harga 1100-1150 per butirnya. Dengan populasi 100 ekor saja dalam satu bulanya bisa didapatkan profit sekitar 1-1,5 jt per bulan. Namun ini bukan keuntungan bersih sebab kita harus mengembalikan modal awal juga. Tpi jika harga tetap bagus seperti ini Break even point atau balik modalanya hanya sekitar 6-7 bulan saja, padahal masa bertelur ayam arab ini mampu sampai 18 bulan.
Budidaya ayam arab ini sebetulnya mampu dijadikan usaha sambilan yang dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran, sebuah terobosan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan modal awal yang tidak terlalu besar.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Total Tayangan Halaman

Copyrights  © edna disnak 2012 and introducing Panasonic S30

Back to TOP