Selasa, 04 Januari 2011

Merawat Kelinci


Merawat Kelinci dari Penyakit

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Kelinci atau rabbit saat ini bukan hanya dijadikan sebagai komoditi ternak yang cukup menjanjikan, tetapi juga dijadikan sebagai hewan kesayangan. Karena selain imut-imut dan menggemaskan, kelinci juga ternyata mampu memberikan sifat menyenangkan bagi penyanyangnya. Dari berbagai literatur, blog maupun tulisan di majalah terkait dunia veteriner, merawat kelinci bukan perkara mudah. Berikut tips merawat kelinci sebagai hewan kesayangan:

* Kandang kelinci hias dijaga agar tidak lembab dan terjaga dari cuaca yang tidak bersahabat seperti: hujan,panas matahari dan hembusan angin secara langsung. Kondisi kering ternyata cukup baik.
* Lantai kandang kelinci hias selalu dijaga kebersihannya karena sanitasi kandang yang kurang terjaga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Usahakan lantai kandang yang nyaman untuk kelinci seperti dari bambu dan kotoran bisa jatuh kepenampungannya.
* Jumlah jenis kelinci hias dalam kandang disesuaikan dengan luas kandang karena kandang yang sempit dengan kapasitas kelinci yang banyak sehingga terbatasnya ruang gerak kelinci dapat menimbulkan stres untuk kelinci dan biasanya kalau strees timbul penyakit yang ujungnya kematian
* Jangan berikan sayuran kepada jenis kelinci hias ataupun jenis lain dalam bentuk “segar”,pastikan harus dalam keadaan layu dan tidak busuk (jangan diberikan langsung dari lemari es). Proses pelayuan berguna untuk mempertinggi kadar serat kasar,juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang dan mencret(kecuali kelinci anda makan tumbuh-tumbuhan dari alam bebas)
* Segera hubungi dokter hewan jika menemukan kelinci anda sakit. Jika perlu lakukan pertolongan pertama agar keadaannya tidak terlalu parah. Upaya pencegahan jauh lebih baik dari pada pengobatan.
* Untuk pakan tambahan (konsentrat) bisa anda berikan pelet khusus kelinci (misal jenis kelinci hias) atau bisa juga diberikan bekatul yang dicampur dengan sayuran dan ampas tahu diberi air sedikit-diaduk lalu diberikan ke kelinci.


Permasalahan kesehatan pada Kelinci

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Dalam hal pemeliharaan kelinci kadang-kadang muncul kekhawatiran dari kita si Pemilik akan suatu kondisi yang kelihatannya abnormal dan tidak seperti biasanya. Tidak jarang hal ini membuat panik sehingga kitapun terburu-buru menyikapi hal ini yang akhirnya membawa kita kepada penanganan yang salah. Nah untuk itu kali ini Saya bawakan tulisan yang sumbernya dari berbagai narasumber yang banyak beredar didunia maya. Tapi InsyaAllah memiliki reputasi yang baik sehingga ada manfaat yang bisa kita ambil untuk referensi kita.

Red Urine (Air kencing yang berwarna kemerahan)

Air kencing kelinci pada dasarnya adalah memiliki warna yang bervariasi, mulai dari warna yang jernih, kekuningan, coklat dan bisa juga kemerahan. Hal ini adalah merupakan hal yang normal yang terjadi pada kelinci, jadi bukan suatu pertanda bahwa si kelinci tersebut terinfeksi suatu penyakit, kecuali jika symptom ini dikuatkan dengan beberapa faktor yang lain seperti terlihatnya si kelinci tersebut resah dan menahan rasa sakit pada saat kencing, kehilangan nafsu makan dan juga menurunnya temperatur/suhu tubuh. Nah jika ditemukan gejala seperti ini maka tidak ada cara lain selain membawa si kelinci ke dokter hewan untuk diteliti lebih lanjut.

Amoxicilyn adalah sangat berbahaya

Jangan pernah sekali kali untuk memberikan kelinci kita golongan obat yang mengandung amoxicilyn (turunan dari Penicylin). Dari pengalaman, obat-obatan antibiotik yang bahan dasarnya penicilyn adalah sangat berbahaya, obat-obatan jenis ini lebih sering membawa kematian bagi kelinci dari pada mengobatinya. Sebetulnya ada obat-obatan/antibiotik yang lebih aman yakni yang berbahan dasar tetracycline ataupun obat-obatan yang berbahan dasar sulfat.

Bahan-bahan aromatic

Bahan-bahan aromatic biasanya diproduksi dengan bahan dasar hydrocarbon. Benda-benda turunannya banyak digunakan pada pewangi ruangan, bahan bakar, anti seranggga, campuran dari benda-benda plastik dll. Pemakaian material ini bisa saja terjadi pada saat misalkan kita hendak membersihkan kandang dari semut-semut yang mengganggu, kemudian area sekitar kandang disiram minyak tanah/di semprot dengan anti serangga ataupun benda sejenisnya. Bisa juga kita melakukan perawatan kandang dengan pengecatan yang masih belum kering sempurna atau juga menyediakan tempat makan/minum kelinci yang bukan merupakan standar food grade (plastik). Hal-hal demikian ternyata berbahaya bagi kelinci karena hal tersebut dapat merusak sistim pernafasan dan hati kelinci. Jadi mari kita perhatikan kembali dan kita perbaiki sistem perkandangan kelinci kita demi kesehatan si kelinci tersebut dengan kembali ke bahan-bahan organik.

Gigi Kelinci

Adalah sangat mungkin terjadi bahwa gigi pada kelinci tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan normal. Dan biasanya percepatan pertumbuhan akan diiringi dengan ketidak sesuaian posisi antara gigi atas dan bawah. Kejadian seperti ini dinamakan Maloklusi seperti yang pernah ditulis pada blog ini. Tanda-tanda awal (Sebelum kita menyadari ternyata kelinci kita menderita penyakit ini) adalah biasanya pada bagian bawah dagu, bulu-bulu disekitar area ini basah secara terus menerus oleh air liurnya. Oleh karena itu tugas Anda untuk meneliti lebih lanjut dan jika memang ditemukan panjang gigi yang abnormal maka tidak ada cara lain untuk membawanya ke dokter hewan untuk minta dipangkas dan tentunya hal ini akan bersifat rutin.

HairBalls (Gulungan rambut/bulu)

Bahwa kelinci memilik proses ganti bulu (molting) 2-3 kali dalam setahun. Pada saat molting pertama hanya sedikit dan kemudian akan terjadi perontokan bulu yang lebih banyak pada proses molting di periode berikutnya. Hal ini menjadi faktor resiko yang penting akan kematian kelinci. Kematian bukan terjadi dari proses perontokan bulunya tetapi efek dari bulu-bulu yang rontok yang masuk ke dalam sistem pencernaan. Ke ikut sertaan anda untuk merawat dan menyisir rambut si kelinci sangat disarankan, karena bulu-bulu yang rontok dapat langsung disingkirkan sehingga dapat mengurangi potensi bahaya hair ball.

Sebetulnya kelinci dapat merawat bulu-bulunya sendiri, sama seperti hewan kucing dan anjing, tapi yang membedakannya adalah bahwa si kelinci tidak bisa memuntahkan kembali jika ada bulu-bulu yang tertelan/terhisap olehnya. Adalah sangat penting untuk memberikan lebih banyak makanan yang berserat tinggi pada saat molting ini, karena serat-serat tersebut dapat mengikat bulu-bulu yang masuk kedalam pencernaan dan dikeluarkan melalui fesesnya.

Toxoplasma

Penyakit toxoplasma adalah merupakan penyakit yang menyerang sistem syarat pusat pada manusia terlebih sangat mudah untuk menyerang pada bayi yang baru dilahirkan. Kucing dan anjing di sinyalir merupakan media yang kuat untuk menularkannya kepada manusia. Sampai saat ini pada kelinci tidak ditemukan adanya sifat carier untuk penyakit toxo.
Mengatasi kelinci mencret

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail

Mencret pada kelinci biasanya disertai dengan kembung pada perut kelinci, atau jika tidak diobati maka kelinci tersebut bisa mati dalam keadaan kembung. Peternak Kami pernah bercerita bahwa ada kelinci seorang peternak yg mati karena perutnya pecah, perutnya kembung namun tidak diobati. Mungkin bukan 100% salah peternak tersebut, karena penyakit ini memang susah2-gampang untuk dideteksi. Walau susah untuk dideteksi, tapi bukan berarti tidak ada tanda tandanya sama sekali, berikut tanda tanda kelinci yg sedang kembung/mencret/masuk angin.

* Tidak bisa/malas berdiri. Kalaupun berdiri biasanya membungkuk, sama seperti manusia yang sedang mules/masuk angin
* Karena menahan sakit, biasanya kaki depanya diselonjorkan kedepan terus agar kaki kelinci tersebut tidak menyentuh bagian perutnya yang sedang sakit. Hal inilah yang menyebabkan kelinci tersebut enggan dan sulit untuk berdiri
* Mata sayu
* Kelinci menjadi kurang aktif
* Gigi “gemeretek”/bergesek2kan sehingga menimbulkan bunyi. Hal ini karena kelinci sedang menahan sakit
* Kelinci haus terus
* Kotoran kelinci tidak padat/seperti gell


Penyakit ini cukup sering lho menimpa kelinci, jadi mesti diwaspadai. Nah, juka sudah tahu ciri cirinya, sekarang Kita cari tahu penyebabnya. Penyebab mulesnya si kelinci ada banyak, tidak hanya satu.

Yang Kami tahu penyebab utamanya adalah

* Tidak seimbangnya antara serat, protein, lemak dan gizi lainya pada pakan kelinci,..nah sekarang Kita semakin sadar kan akan pentingnya pelet.
* Kotornya lingkungan kandang, sehingga bakteri masuk ke dalam tubuh kelinci melalui udara/makanan
* Angin malam
* Cuaca yg kurang baik
* Berganti2 makanan secara drastis


Sebagai tambahan, penyebab mencretnya kelinci juga bisa diliat dari kotoran/feses kelinci tersebut

* Kotoran berwarna ijo, dan seperti jelly, penyebab : Terlalu banyak serat/sayuran hijau yg tidak diimbangi dengan lemak, protein, dll(serat > 22%). Pengobatanya kelinci diberi hay(sayur yg sudah dilayukan)
* Kotoran berwarna gelap, encer : Ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama warna gelap berasal dari darah. Pengobatanya harus dengan antibiotik. Kemungkinan kedua kelinci terserang karena terserang bakteri seperti E.colli. Biasanya kelinci hanya bisa bertahan 1-3 hari saja. Penangananya harus cepat dengan memberikan antibiotik yg dapat dibeli di dokter hewan.


Ada tips dari Kami, biasanya jika kelinci mencret, Kami melepaskanya di kandang dan menjemurnya di pagi hari. Selain itu juga bisa dicoba diberi penyegar cap kaki 3 atau flagyl.


Tips Sehat Alami


0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Total Tayangan Halaman

Copyrights  © edna disnak 2012 and introducing Panasonic S30

Back to TOP