Rabu, 26 Januari 2011

Materi Pelatihan Perkandangan Sapi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan sapi potong di Indonesia masih perlu ditingkatkan , mengingat kebutuhan daging sapi masih terbuka, karena persedian bakalan sapi potong jumlahnya kurang memadai dengan permintaan kebutuhan pasar,
Bangsa sapi potong yang bisa diusahakan antara lain sapi Bali, sapi Madura, sapi Ongole dan sapi dari luar negeri seperti Simental, Limousin, sapi jantan FH dll.
Usaha pembibitan dan penggemukan sapi potong di Indonesia pada umumnya merupakan usaha sampingan dengan skala usaha sekitar 1-3 ekor yang menggunakan teknologi sederhana, adapun pemeliharaan didaerah dataran rendah cenderung untuk pembibitan sedang daerah dataran tinggi cenderung untuk penggemukan. Mulai nampak adanya pemilihan bangsa sapi pemeliharaan yang produktif lebih digemari oleh peternak. Cara pemeliharaan didaerah intensif pertanian cenderung dikandangkan sedangkan daerah pertanian ekstensif di lepas di padang penggembalaan.
Dimasa yang akan datang pembibitan sapi potong diarahkan kedaerah yang lahannya cukup luas, karena persediaan pakan ternak yang memadai akan menghasilkan bakalan yang berkualitas untuk bibit atau penggemukan sampai saat ini jumlahnya masih terbatas, dengan adanya kandang semua aktivitas usaha dapat lebih mudah dilakukan seperti : memberikan pakan , mengiseminasi, mencatat pertumbuhan sapi mengumpulkan limbah ternak, dll, dengan demikian jarak lokasi kandang diupayakan minimal 10 meter dari rumah dan sebaiknya menggunakan bahan bangunan yang murah, tahan lama, dan mudah diperoleh diwilayah tersebut.
Dalam merencanakan bangunan kandang bisa dirancang dengan menggunakan bahan baku bangunan sederhana dan mudah diperoleh diwilayah usaha yang lebih dekat. Dengan disediakan kandang lebih mudah untuk memelihara ternak dan mengatur rencana pemeliharaan yang direncanakan lebih lanjut.

B. Diskrepsi singkat
Mata latihan ini membahas tentang merencanakan kandang sapi potong yang meliputi: pengertian kandang sapi potong, ketentuan kandang sapi potong, kandang pembibitan, kandang penggemukan, perlengkapan kandang. Pola pasture, intensif dan kombinasi

C. Manfaat merancang kandang sapi potong.
Manfaat merancang kandang sapi potong, adalah :
1. Memperoleh bentuk dan model kandang yang lebih mudah untuk pemeliharaan ternak.
2. Mengetahui luas dan mutu bangunan yang akan digunakan
3. Sebagai bahan acuan dalam pengembangan usaha sapi potong.

D. Tujuan pembelajaran
a. Kompetensi dasar
Setelah selesai menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat merancang kandang sapi potong dengan benar. mengikuti proses

b. Indikator keberhasilan
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat:
1. Menjelaskan pengertian kandang sapi potong dan ketentuan perkandangannya
2. Menjelaskan kandang pembibitan intensif
3. Menjelaskan kandang penggemukan intensif
4. Menjelaskan perlengkapan kandang
5. Merancang kandang pola pemeliharaan pasture
6. Merancang kandang pola pemeliharaan kombinasi


E. Materi pokok dan sub materi pokok
Bahan ajar ini terdiri dari 4 bab dengan perincian sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan, dalam bab ini peserta dapat memperoleh informasi tentang latar belakang, diskripsi singkat, manfaat bahan ajar, tujuan, materi dan petunjuk pelatih dalam proses pembelajaran.
BabII. Ketentuan kandang sapi potong

F. Petunjuk Belajar
Bahan ajar ini merupakan pokok-pokok dasar mengenai kegiatan merancang kandang sapi potong, sehingga diharapkan peserta sebagai penyuluh sudah bisa merancang kandang sapi potong dengan benar.
Untuk mempelajarai bahan ajar ini, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Peserta hendaknya memiliki motivasi dasar tentang perkandangan sapi potong dan memahami merancang kandang sapi potong dalam kegitan penyuluhan yang dilakukan dengan benar.
2. Peserat selama prose pembelajaran dapat mengikuti secara aktif, tanya jawab dan praktek.
3. Membaca dengan seksama dan berlatih menjawab pertanyaan latihan dari setiap bab, yang belum dikuasai agar membaca ulang.
4. Buatlah rangkuman sesuai dengan pemahaman anda sehingga memudahkan dalam materi tersebut.
5. Bisa menambah referensi yang lain, untuk menambah wawasan ilmu perkandangan sapi potong.

BAB II
KETENTUAN KANDANG

A. Pengertian kandang sapi potong

Kandang pembibitan atau penggemukan sapi potong adalah kandang yang dirancang untuk hidup sapi dalam proses usaha pembibitan/penggemukan pada periode tertentu, mulai dari pedet, sapi dara dan sapi dewasa secara baik, aman, sehat, dan cukup pergerakan .

B. Fungsi kandang
Kandang merupakan tempat untuk berlindung ternak dari gangguan iklim, kesibukan masyarakat, binatang pemangsa dan yang lainnya, sehingga dengan adanya bangunan tersebut sapi dapat hidup: makan, minum, berdiri, tidur, bergerak cukup, tumbuh dengan baik.


C. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kandang sapi potong
1. Ventilasi
Untuk memperoleh udara segar dan sejuk dalam kandang, keadaan ventilasi dalam kandang perlu dibuat lebih luas dan bila daerahnya lebih panas bisa dibuat ventilasi terbuka pada sekeliling kandang, agar sirkulasi udara disekitar kandang lebih lancar dan suhu udara lebih sejuk.

2. Atap
Keadaan suhu udara dalam kandang juga dipengaruhi oleh ketinggian dan bahan baku atap kandang yang dipergunakan, sehingga sebelum merancang kandang perlu survay lapangan bahan baku yang tersedia mempunyai daya isolasi yang baik seperti genteng tanah. Sedangkan ketinggian atap pada daerah yang suhunya panas lebih tinggi dari 2,75 M.

3. Pergerakan sapi
Sapi setiap hari senantiasa cukup leluasaan dalam kandang dan dapat beraktivitas: makan, minum, berdiri, tidur, dan sapi tidak terganggu oleh :
a. Konstruksi tempat pakan dan minum yang tinggi
b. Kondisi lantai kandang yang tidak rata dan licin
c. Bagian kandang yang tajam

4. Kesehatan
Sapi agar tetap sehat dalam kandang tumbuh gemuk dengan baik maka perlu disiapkan kondisi pedukungnya antara lain :
a. Keadaan udara dalam kandang sesuai dengan kebutuhan sapi
b. Lantai kandang rata tidak licin dan tetap kering
c. Kandang ada penerangan malam hari
d. Konstruksi tempat pakan, minum, lantai, selokan mudah dibersihkan

5. Effisiensi kerja
Dalam melakukan kerja segala aktivitas dalam kandang dapat dikerjakan dengan mudah, murah dan cepat dalam hal :
a. Membersikan tempat pakan, minum, lantai, selokan dan lainnya
b. Mudah memperoleh air bersih
c. Mudah membuang faeces dan kegiatan yang lainnya

6. Ekonomis bangunan
Perlu diketahui dalam merancang kandang sapi perah perlu digunakan bahan yang paling murah sesuai dengan prinsip-prinsip pembuatan kandang penggemukan sapi potong yaitu menurut kebutuhan sapi dan orang yang akan melakukan kegiatan dalam kandang

D. KETERSEDIAAN BAHAN BANGUNAN
Bahan bangunan yang bisa digunakan untuk kandang sapi perah antara lain
No Bagian kandang Bahan bangunan yng dapat digunakan
1 Atap kandang Genteng tanah/semen, Bambu anyam berlapis plastik, Kayu
2 Tempat pakan Beton. Plastik, Kayu, Karet
3 Sekat tp pakan Kayu, pipa besi
4 Tempat minum Plastik, Karet, Beton, Logam
5 Lantai kandang Beton berlapis karet, Kayu tebal,
6 Sekat sapi Pipa, kayu
7 Selokan Beton
Penutup selokan Besi , Kayu

BAB III
KANDANG PEMBIBITAN atau PENGGEMUKAN


A. Sistem ikat/ individu
Ukuran kandang per ekor sistem ikat meliputi:

No Instalasi kandang Pedet Dara kecil Dara sedang Dewasa
1 Lebar tempat pakan 25 cm 70 cm 70 cm 70 cm
2 Tinggi tempat pakan 75 cm 5 cm 5 cm 5 cm
3 Lb Sekat tempat pakan 110-130 cm 120-140 cm 130-150 cm
4 Tinggi tempat minum 35 cm 55 cm 55 cm 55 cm
5 Diameter tempat minum 30 cm 50x40x30 cm 50x40x30 cm 50x40x30 cm
6 Lebar lantai 90-100 cm 120-140 cm 130-150cm 150-200 cm
7 Panjang lantai 120-150 cm 150-160cm 160-180 cm 200-220 cm
8 Kemiringan lantai peleps 1,2 –1,5 cm 1,4-1,7 cm 1,6-2 cm
9 Tinggi sekat tempat tidur
10 Lebar selokan 30 cm 50 cm 50 cm 50 cm
11 Dalam selokan 15 cm 25 cm 25 cm 25 cm
12 Gang depan 150cm 100 cm 100 cm 100 cm
13 Ketinggian atap 275 cm 300 cm 300 cm 300 cm
14 Tempat alat-alat susu 300 cm²
15 Gudang pakan 300 cm²


B. Sistem lepas
Ukuran kandang per ekor sistem lepas meliputi:

No Instalasi kandang Pedet Dara kecil Dara sedang Dewasa
1 Lebar tempat pakan 25 cm 70 cm 70 cm 70 cm
2 Tinggi tempat pakan 75 cm 5 cm 5 cm 5 cm
3 Lebar Sekat tpt pakan 20 cm 20 cm 20 cm
4 Tinggi tempat minum 35 cm 55 cm 55 cm 55 cm
5 Diameter tempat minum 30 cm 70x60x30 cm 70x60x30 cm 70x60x30 cm
6 Lebar tempat tidur 90-100 cm 100 -120 cm 110-130 cm 120 -140 cm
7 Panjang tempat tidur 130-150 cm 200 -230 cm 220-240 cm 230-250 cm
8 Kemiringan lantai peleps 1,5 cm 2 cm 2,5 cm
9 Tinggi sekat tempat tidur 70-90 cm 75-100 cm 80-110 cm
10 Lebar selokan 30 cm 20 cm 20 cm 20 cm
11 Dalam selokan 15 cm 5 cm 5 cm 5 cm
12 Tempat pelepasan 350 cm² 400 cm² 500 cm²
13 Gang depan 150cm 100 cm 100 cm 100 cm
14 Ketinggian atap 275 cm 300 cm 300 cm 300 cm
15 Tempat alat-alat susu 300 cm²
16 Gudang pakan 300 cm²


BAB V
PERLENGKAPAN KANDANG



A. Peralatan
Untuk kelengpan kandang perlu disediakan peralatan untuk membersikan kandang seperti sekop, sikat lantai kandaang gerobak dorong, ember untuk memberikan susu pada pedet dll,
B. Gudang
Gudang yang diperlukan gudang pakan ternak baik pakan berserat atau konsentrat
C. Tempat pengolahan limbah
Tempat pengolahan limbah direncanakan sesuai dengan jumlah kepemilikan sapi ( untuk 3-5 ekor sapi perlu biogas 9-10 m3 )

BAB VI
PENUTUP

Merencanakan salah satu informasi yang dibutuhkan oleh peternak/masyarakat dalam pengembangan usaha agribisnis sapi potong , namun belum semua orang memahami dengan baik informasi tersebut, melalui pelatihan agribinis sapi potong akan memacu percepatan pembangunan peternakan. Dengan bantuan modul ini para peserta atau masyakat dapat lebih mengerti dan lebih mudah untuk mempelajari bagaimana cara merencanakan kandang sapi potong
Disamping itu materi ini kami bisa dipahami untuk membantu pengembangan agribisnis sapi potong di wilayah kerja peserta pelatihan.,



DAFTAR PUSTAKA



Adi Wijayanto, 1983. Perkandangan Batu-Malang
Agus murtijo, 1992, Beternak sapi potong.Yogyakarta.
Brouwer, 1975, Dairy herd, Ministry of Agriculture, The Netherland
Diggins and Brendy 1962, Beef production practice hall, new York
Erik Kijne, 1980. Housing and practical training in animal husbandry, Leuwarden, The Fauzi.
Netherland
Hall and Sansoucy,1981, Open yard housing FAO, Rome
Luthan, 2006. Program Pengembangan Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta
John,1980, Beef cattle production. University of Missouri. Columbia
Prayogo and Han , 2002, Pembibitan sapi potong. BPPT,
Wardii, 1994, Dairy farming, GKSI, Jakarta


Tips Sehat Alami


0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Total Tayangan Halaman

Copyrights  © edna disnak 2012 and introducing Panasonic S30

Back to TOP